KetaKwaan mendatangkan rezeki
Page 2

KetaKwaan mendatangkan rezeki

Picture of Admin

Admin

Takwa Rezeki

Kunci Sukses Mengais Rezeki dalam Islam.

Kunci Sukses Mengais Rezeki dalam Islam (Ketaqwaan mendatangkan rezeki) dikutip dari Almanhaj.id oleh Ustadzuna Zaenal Abidin Lc

Ketakwaan mendatangkan kebaikan. Masalah rezeki selalu menjadi perhatian utama manusia, bahkan menjadi alasan sebagian orang untuk mengejar harta dunia secara berlebihan. Di tengah-tengah masyarakat, ada anggapan bahwa berpegang pada ajaran Islam akan menyempitkan peluang untuk meraih rezeki. Beberapa orang yang masih menjalankan syariat Islam terkadang merasa bahwa untuk mencapai kemakmuran materi dan ekonomi, mereka harus mengesampingkan sebagian aturan agama, terutama yang berkaitan dengan etika bisnis dan hukum halal haram. Padahal, Allah ﷻ telah mensyariatkan agama-Nya sebagai petunjuk hidup, bukan hanya untuk akhirat tetapi juga sebagai pedoman sukses di dunia.

Daftar Isi Artikel

Doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah menggambarkan keinginan untuk meraih kebaikan di dunia dan di akhirat:

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Wahai Rabb kami, karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan jagalah kami dari siksa api neraka” (QS. Al-Baqarah: 201).

Islam tidak membiarkan umatnya kebingungan dalam mencari nafkah. Islam memberikan solusi yang jelas dan mengajarkan etika sukses dalam mengais rezeki, membuka pintu kemakmuran dan keberkahan. Usaha dalam pandangan Islam memiliki kode etik dan aturan yang jauh dari sifat tamak dan serakah, sehingga membentuk usaha yang menjadi pondasi bagi masyarakat madani.

Pujian kepada Orang yang Mencari Nafkah

Allah ﷻ  hanya menghalalkan usaha yang bersih dan mengharamkan usaha yang kotor. Seorang muslim tidak boleh menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki demi mengejar keuntungan yang memikat. Harta yang bersih dan halal memiliki pengaruh positif yang besar pada gaya hidup dan perilaku manusia, bahkan menjadi penentu diterimanya ibadah dan terkabulnya doa. Rasulullah bersabda:

“Wahai manusia! Sesungguhnya Allah Maha Bersih, tidak menerima kecuali yang bersih. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman seperti memerintahkan kepada para utusan-Nya.” (HR. Muslim)

Dalam ayat lainnya, Allah ﷻ  berfirman:

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun: 51)

Allah juga berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172)

Berlomba dalam mencari rezeki tidaklah tercela, asalkan dengan menempuh cara yang benar dan usaha yang halal. Bahkan, Allah ﷻ  memperbolehkan beribadah sambil berusaha, seperti dalam firman-Nya:

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ

“Tiada dosa bagimu mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Rabb-mu.” (QS. Al-Baqarah: 198)

Islam Mencela Pemalas dan Peminta-minta

Islam sangat mencela pemalas dan membatasi ruang gerak peminta-minta. Al-Qur’an memuji orang yang bersabar dan menahan diri dari meminta-minta karena tindakan tersebut dapat menimbulkan berbagai macam keburukan. Allah ﷻ berfirman:

لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا

“(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak.” (QS. Al-Baqarah: 273)

Pentingnya Bekerja dalam Islam

Seorang muslim harus berusaha hidup berkecukupan, memerangi kemalasan, dan bersemangat dalam mencari nafkah. Meninggalkan anak cucu dalam kondisi berkecukupan lebih baik daripada mereka hidup terlunta-lunta menjadi beban orang lain. Rasulullah bersabda:

“Seandainya ada seseorang di antara kalian mencari seonggok kayu bakar lalu dipanggul (ke pasar untuk dijual), lebih baik daripada meminta kepada seseorang, terkadang diberi dan terkadang tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sikap malas, hidup hanya menjadi beban orang lain, dan meminta-minta merupakan perbuatan yang sangat dibenci Islam. Oleh karena itu, seorang muslim harus rajin bekerja dan bersungguh-sungguh dalam usahanya. Rasulullah mengajarkan doa untuk berlindung dari sifat malas dan menjadi beban orang lain:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَالْعَجْزِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ وَفِتْنَةِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ

“Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari sifat malas, bakhil, pengecut, lemah, lanjut usia, siksa kubur, siksa neraka, fitnah Dajjal, fitnah kubur, fitnah hidup, dan fitnah mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan

Dalam Islam, usaha untuk mencari rezeki yang halal dan bersih merupakan bagian dari ibadah yang akan mendapatkan pahala dari Allah ﷻ . Islam mengajarkan umatnya untuk berusaha dengan sungguh-sungguh, menjauhi kemalasan, dan menghindari sikap meminta-minta yang bisa menurunkan martabat seseorang. Dengan menjalankan usaha yang sesuai dengan ajaran Islam, kita tidak hanya akan meraih keberkahan di dunia, tetapi juga kebaikan di akhirat.


Referensi:

     

      1. Al-Qur’an
      2. Hadits Riwayat Bukhari & Muslim
      3. Ustadz Zaenal Abidin, Lc, “Kunci Sukses Mengais Rezeki”Kunci Sukses Mengais Rezeki dalam Islam vKunci Sukses Mengais Rezeki dalam Islam 

    1.  

    1.  

    Search

    kredit riba, hukum kredit riba, rumah kredit riba, beli rumah tanpa riba, kredit rumah syariah
    kredit riba, hukum kredit riba, rumah kredit riba, beli rumah tanpa riba, kredit rumah syariah
    kredit riba, hukum kredit riba, rumah kredit riba, beli rumah tanpa riba, kredit rumah syariah

    Artikel Lainnya

    0%