Pendahuluan: Panggilan Menjemput Ma’asy di Terangnya Siang
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Tatkala mentari mulai meninggi dan menyinari bumi, bagi seorang mukmin sejati, itulah saatnya mengakhiri lelap dan memulai perjuangan. Islam, sebagai agama yang sempurna, tidak hanya mengatur ibadah ritual (hablum minallah) tetapi juga tuntunan dalam mencari penghidupan (Muamalah). Siang hari bukanlah waktu untuk berdiam diri, melainkan panggung utama bagi kita untuk berjuang menjemput rezeki dan beramal saleh.
Betapa besar nikmat waktu siang yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala anugerahkan. Nikmat ini merupakan sebuah kesempatan emas, sebuah arena yang telah disiapkan secara khusus oleh Sang Pencipta. Mengapa demikian? Karena Allah Azza Wajalla telah memberikan penegasan dalam firman-Nya.
Memahami Dalil: Tafsir QS. An-Naba Ayat 11
Keutamaan Bekerja Siang dan beraktivitas telah tertuang jelas dalam Al-Qur’an. Ini bukan sekadar anjuran, melainkan tujuan penciptaan waktu siang itu sendiri.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
(Artinya: “Dan Kami jadikan waktu siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja).”) (QS. An-Naba’ : 11)
Dalam tafsir para ulama, kata “مَعَاشًا” (ma’asyan) di sini merujuk pada segala usaha yang dilakukan manusia demi mendapatkan penghidupan, berjuang mencari rezeki, dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Waktu sianglah yang terang dan lapang, menjadikannya waktu yang paling optimal untuk bergerak.
Inilah fondasi utama Produktifitas Islami: menjadikan waktu terang sebagai momentum untuk Ikhtiar Muslim yang sungguh-sungguh.
Baca Juga : Pentingnya Memahami Mudharabah dalam Ekonomi Islam
Meninggalkan Kemalasan: Musuh Terbesar dalam Ikhtiar Muslim
Jika waktu siang telah diciptakan untuk bekerja, maka kemalasan adalah musuh terbesar yang merampas keberkahan dari anugerah waktu tersebut. Kemalasan tidak hanya menghambat rezeki duniawi, tetapi juga mengurangi peluang kita untuk beramal saleh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri berlindung dari sifat malas, sebagaimana dalam doa yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
(Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesusahan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kekikiran dan rasa takut, dari lilitan utang dan penindasan orang lain.”) (HR. Bukhari no. 6369)
Doa ini mengajarkan kita bahwa kemalasan (al-kasal) adalah penyakit hati yang dapat menghalangi seorang Muslim dari melaksanakan tugas-tugasnya, baik dalam ibadah maupun mencari ma’asy secara halal. Oleh karena itu, Ikhtiar Muslim harus dibarengi dengan semangat dan kesungguhan hati.
Peran Koperasi Syariah Asy-Syirkah dalam Mendukung Ikhtiar
Prinsip Keutamaan Bekerja Siang dan menjemput rezeki dengan semangat adalah fondasi bagi setiap muslim yang ingin berinvestasi dan bermuamalah secara benar. Di sinilah peran Koperasi Syariah Asy-Syirkah menjadi sangat relevan.
Kami di Asy-Syirkah Indonesia mengajak Shohibus Syirkah sekalian untuk mengoptimalkan potensi harta dan waktu. Investasi di Koperasi Syariah Asy-Syirkah adalah wujud nyata dari Ikhtiar Muslim dan kerja keras Anda yang diwujudkan dalam kemitraan yang transparan dan halal.
Asy-Syirkah menjamin bahwa setiap investasi disalurkan kepada sektor riil yang feasible (layak) dan profitable (menguntungkan) sesuai syariat, memastikan keuntungan yang Anda dapatkan adalah buah dari ma’asy yang berkah, bukan dari spekulasi atau utang ribawi.
Baca Juga : Investasi Syariah: Memahami Konsep dan Praktiknya untuk Keamanan dan Keberkahan
Penutup: Jadikan Setiap Siang Saksi Amal Saleh
Mari tinggalkan segala bentuk kemalasan. Jadikan setiap waktu siang yang dianugerahkan Allah Azza Wajalla sebagai saksi amal saleh, ikhtiar Muslim terbaik, dan Keutamaan Bekerja Siang untuk meraih keberkahan di dunia dan akhirat.
Barakallahuu Fiikum,
Sumber Valid dan Kredibel:
- Al-Qur’an Al-Karim (QS. An-Naba: 11)
- Shahih Al-Bukhari (Hadits no. 6369)
- Tafsir QS. An-Naba: 11 – https://yufid.com/15296-tafsir-surat-an-naba-ayat-11.html
- Tafsir QS. An-Naba: 6-11 – https://almanhaj.or.id/2610-tafsir-surat-an-naba-ayat-6-11.html
