Mengenal Akad dalam Islam: Panduan Lengkap dari Konsep hingga Aplikasi
Page 4

Mengenal Akad dalam Islam: Panduan Lengkap dari Konsep hingga Aplikasi

Picture of Admin
Admin
Akad Dalam Islam

Daftar Isi Artikel

Pendahuluan

Pengertian Akad dalam Islam.  Dalam sistem muamalah Islam, akad menempati posisi sentral sebagai fondasi segala bentuk transaksi dan perjanjian. Memahami akad secara mendalam menjadi kunci dalam menjalankan aktivitas ekonomi yang sesuai syariat. Artikel ini akan mengupas tuntas konsep akad dari berbagai aspek.

Pengertian Akad dalam Islam : Bahasa dan Istilah

1. Secara Bahasa

Kata “akad” berasal dari bahasa Arab ‘aqada – ya’qidu – ‘aqdan (عقد – يعقد – عقداً) yang berarti:

  • Mengikat (seperti mengikat tali)
  • Menetapkan
  • Memperkuat

Allah berfirman dalam QS. Al-Falaq:4:

وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.”

2. Secara Istilah

Ulama mendefinisikan pengertian akad dalam islam sebagai:

  1. Definisi Umum:
    “Ikatan antara dua kehendak yang menimbulkan konsekuensi hukum syar’i”
  2. Definisi Spesifik:
    “Perjanjian yang disyariatkan antara dua pihak yang menimbulkan akibat hukum pada objek perjanjian”

Baca Juga : Wakaf Uang dan Wakaf Melalui Uang, apakah berbeda ?

Dasar Hukum Pengertian Akad dalam Islam

  1. Al-Quran:
    • QS. Al-Maidah:1: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu”
    • QS. An-Nisa:29: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu”
  2. Hadist:
    • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Muslimin itu terikat dengan syarat-syarat mereka” (HR. Abu Dawud)
    • “Penjual dan pembeli boleh melakukan khiyar (memilih untuk melanjutkan atau membatalkan) selama mereka belum berpisah” (HR. Bukhari-Muslim)

Unsur-unsur Pokok dalam Akad

  1. Aqid (Pelaku Akad)
    • Syarat: Baligh, berakal, dan ridha
    • Contoh kasus: Akad anak kecil tidak sah kecuali untuk hal yang menguntungkannya
  2. Ma’qud ‘Alaih (Objek Akad)
    • Harus halal, bermanfaat, dapat diserahkan, dan jelas spesifikasinya
    • Contoh tidak sah: Menjual ikan di laut yang belum ditangkap
  3. Shighat (Ijab-Qabul)
    • Dapat berupa ucapan, tulisan, atau isyarat yang dipahami
    • Contoh modern: Klik “Beli” di e-commerce termasuk shighat

Baca Juga : Alasan Kenapa Kita Harus tau Harta Haram?

Klasifikasi Akad secara Komprehensif

1. Berdasarkan Kekuatan Hukum

Jenis Akad Keterangan Contoh
Sahih Memenuhi semua syarat Jual beli tunai
Fasid Cacat sebagian syarat Jual beli dengan riba
Batil Tidak memenuhi syarat pokok Jual beli barang haram

2. Berdasarkan Sifat Perikatan

  1. Akad Lazim (Mengikat):
    • Tidak bisa dibatalkan sepihak
    • Contoh: Jual beli, nikah
  2. Akad Ghairu Lazim / Jaiz (Tidak Mengikat):
    • Bisa dibatalkan sepihak
    • Contoh: Wakalah (perwakilan), Ariyah (pinjam meminjam)

3. Berdasarkan Tujuan Ekonomi

Tabel Perbandingan:

Jenis Akad Karakteristik Contoh Dampak Kepemilikan
Tabarru’ Non-profit Hibah, Wakaf Pemindahan hak
Mu’awadhah Timbal balik Jual beli, Sewa Pemindahan hak
Tathbiqiyyah Gabungan Mudharabah Tidak memindahkan hak

Contoh Aplikasi Akad Kontemporer

  1. Perbankan Syariah:
    • Murabahah (jual beli dengan markup)
    • Ijarah (sewa menyewa)
    • Musyarakah (kerjasama usaha)
  2. E-Commerce:
    • Akad jual beli online
    • Masalah khiyar (hak memilih) dalam transaksi digital
  3. Properti:
    • Akad istisna’ (pembangunan bertahap)
    • Akad musaqah (kerjasama perkebunan)

Kesalahan Umum dalam Akad

  1. Gharar (Ketidakjelasan)
    • Contoh: Menjual mobil yang sedang dibawa sopir tanpa spesifikasi jelas
  2. Ikhtilathul ‘Aqdain (Mencampur Dua Akad)
    • Contoh: “Saya akan jual mobil saya jika Anda menyewakan rumah kepada saya”
  3. Riba
    • Contoh: Penambahan harga dalam utang piutang

Panduan Praktis Melakukan Akad

  1. Langkah-langkah:
    • Pastikan objek akad jelas
    • Tentukan harga/kompensasi
    • Lakukan ijab qabul
    • Catat jika diperlukan (terutama untuk nilai besar)
  2. Dokumentasi:
    • Pentingnya saksi dan bukti tertulis
    • Rekomendasi notaris untuk akad penting

Baca Juga : Apa Itu Urun Dana atau Securities Crowdfunding?

FAQ Seputar Akad

Q: Apakah akad melalui WhatsApp sah?
A: Sah selama memenuhi rukun dan syarat akad, terutama keridhaan kedua belah pihak.

Q: Bagaimana jika terjadi perselisihan dalam akad?
A: Diselesaikan melalui musyawarah atau lembaga arbitrase syariah.

Q: Apakah akad bisa dibatalkan?
A: Tergantung jenis akad. Akad lazim hanya bisa dibatalkan dengan kesepakatan.

Penutup

Memahami akad secara komprehensif merupakan kewajiban setiap Muslim dalam bermuamalah. Dengan penerapan akad yang benar, kita dapat terhindar dari praktik yang dilarang syariat sekaligus mendapatkan keberkahan dalam transaksi.

Daftar Pustaka:

  1. Kitab Fiqh Muamalah Kontemporer, Dr. Yusuf Al-Qaradawi
  2. Al-Mughni, Ibnu Qudamah
  3. Fatwa DSN-MUI tentang berbagai akad kontemporer
  4. ANB Store

Search

kredit riba, hukum kredit riba, rumah kredit riba, beli rumah tanpa riba, kredit rumah syariah
kredit riba, hukum kredit riba, rumah kredit riba, beli rumah tanpa riba, kredit rumah syariah
kredit riba, hukum kredit riba, rumah kredit riba, beli rumah tanpa riba, kredit rumah syariah

Artikel Lainnya

0%